Pohon di perkotaan dan hutan adalah Penyaring Udara alami yang luar biasa efektif. Mekanisme biologis mereka memungkinkan untuk menjebak berbagai jenis polutan, mulai dari partikel debu halus (Particulate Matter atau PM) hingga gas berbahaya seperti nitrogen dioksida ($\text{NO}_2$) dan sulfur dioksida ($\text{SO}_2$). Tanpa peran krusial ini, tingkat polusi udara, terutama di kota-kota padat, akan jauh lebih mematikan dan tidak terkendali.

Proses penyaringan partikulat utama terjadi pada permukaan daun. Daun memiliki tekstur kasar atau berbulu halus yang bertindak seperti perangkap lengket. Partikel polusi udara, seperti PM2.5 dan PM10, akan menempel pada permukaan daun. Ketika hujan turun, partikel-partikel ini terbilas ke tanah, secara efektif membersihkan udara atmosfer dan menjadikannya sebagai Penyaring Udara yang berkelanjutan.

Selain partikulat, pohon juga menyerap gas polutan melalui proses yang sama dengan fotosintesis. Gas berbahaya seperti ozon ($\text{O}_3$), $\text{NO}_2$, dan $\text{SO}_2$ diserap melalui stomata (pori-pori kecil) pada daun. Gas-gas ini kemudian diolah di dalam jaringan daun. Mekanisme alami ini merupakan Produksi Oksigen dan dekontaminasi udara, yang sangat penting bagi kesehatan Saluran Pernapasan manusia.

Kapasitas pohon sebagai Penyaring Udara sangat bergantung pada jenis spesies dan lokasinya. Pohon berdaun lebat dan memiliki permukaan daun yang luas, seperti pohon ek atau maple, cenderung lebih efektif dalam menjebak polutan daripada pohon berdaun jarang. Oleh karena itu, perencanaan kota yang cerdas harus memilih jenis pohon yang secara spesifik efektif melawan polusi lokal.

Hutan kota dan ruang hijau bertindak sebagai Penyaring Udara berskala besar. Mereka menciptakan zona penyangga antara sumber polusi (misalnya, jalan raya atau kawasan industri) dan area perumahan. Zona hijau ini membantu mengurangi paparan polutan secara signifikan kepada warga, memberikan dampak positif langsung pada kesehatan publik dan mengurangi kasus penyakit yang berhubungan dengan pernapasan.

Penelitian menunjukkan bahwa kawasan perkotaan dengan tutupan pohon yang lebih tinggi memiliki konsentrasi PM yang lebih rendah. Ini membuktikan bahwa investasi pada penghijauan kota adalah solusi berbasis alam yang efektif dan hemat biaya untuk mengatasi krisis kualitas udara. Pohon tidak hanya memperindah lingkungan, tetapi juga merupakan infrastruktur kesehatan masyarakat yang vital.

Untuk memaksimalkan peran pohon sebagai Penyaring Udara, kita perlu melakukan penanaman dan pemeliharaan yang terencana. Tanaman harus ditanam pada lokasi yang strategis, seperti sepanjang jalan raya atau di sekitar bangunan. Pemeliharaan rutin, termasuk pembersihan dan penyiraman, memastikan pohon tetap sehat dan memiliki kapasitas maksimum untuk menyerap dan menjebak polutan.